Selasa, 18 Januari 2011

OSPF ( Open Shortest Path First )

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun.

Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.

Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain

Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.

Konfigurasi OSPF

Masih menggunakan lab yang sama dengan yang digunakan pada RIP sebelumnya, kali ini kita akan menambahkan Area 1 untuk mempraktekkan OSPF multiarea dengan cara menambahkan interface loopback pada R3, topologi jadi seperti berikut



sebelum mengkonfigurasi OSPF kita harus mematikan RIP terlebih dulu pada semua Router dengan perintah no router rip

R1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#no router rip
R1(config)#^Z
R1#

R2#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R2(config)#no router rip
R2(config)#^Z
R2#

R3#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R3(config)#no router rip
R3(config)#^Z
R3#

Sekarang kita konfigurasi OSPF pada setiap router, pada R1 kita hanya akan mengadvertise OSPF pada interface e0/0 dan tidak pada e0/1 karena kita tidak boleh mengadvertise private ip address ke internet.

R1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-router)#^Z
R1#

Dimana 0.0.0.255 adalah OSPF wild card bits, kita dapat menghitung wild card bit dengan cara mengurangkan octet per octet 255.255.255.255 dengan subnet mask, misal pada contoh diatas subnet mask nya adalah 255.255.255.0 maka wild card bits nya adalah 255.255.255.255 – 255.255.255.0 = 0.0.0.255.

R2#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R2(config)#router ospf 1
R2(config-router)#network 192.168.0.0 0.0.255.255 area 0
R2(config-router)#
R2(config-router)#^Z
R2#

Untuk melihat detail proses OSPF yang baru saja kita jalankan dapat kita lihat dengan perintah show ip protocol

R2#sh ip protocols
Routing Protocol is “ospf 1″
Outgoing update filter list for all interfaces is not set
Incoming update filter list for all interfaces is not set
Router ID 192.168.20.1
Number of areas in this router is 1. 1 normal 0 stub 0 nssa
Maximum path: 4
Routing for Networks:
192.168.0.0 0.0.255.255 area 0
Routing Information Sources:
Gateway Distance Last Update
192.168.1.1 110 00:02:20
192.168.20.1 110 00:02:20
Distance: (default is 110)

Karena R1 dan R2 telah menjalankan proses OSPF, seharusnya keduanya telah menjalin neighbor relationship

R1#sh ip ospf neighbor
Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface
192.168.20.1 1 FULL/DR 00:00:34 192.168.1.2 Ethernet0/0

Kita lihat tabel routing pada R1, entri-entri yang diawali dengan huruf O adalah entri yang didapatkan dari proses OSPF

R1#sh ip route
Gateway of last resort is 168.205.34.97 to network 0.0.0.0
168.205.0.0/27 is subnetted, 1 subnets
C 168.205.34.96 is directly connected, Ethernet0/1
O 192.168.10.0/24 [110/11] via 192.168.1.2, 00:02:57, Ethernet0/0
O 192.168.20.0/24 [110/11] via 192.168.1.2, 00:02:57, Ethernet0/0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Ethernet0/0
O 192.168.2.0/24 [110/74] via 192.168.1.2, 00:02:57, Ethernet0/0
S* 0.0.0.0/0 [1/0] via 168.205.34.97

Tabel routing pada R2

R2#sh ip route
Gateway of last resort is not set
C 192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0.10
C 192.168.20.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0.20
C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
C 192.168.2.0/24 is directly connected, Serial1/0

Kita lihat belum ada entri yang didapatkan dari proses OSPF, karena network yang di advertise oleh R1 telah diketahui sebelumnya oleh R2 karena merupakan network yang terhubung langsung pada R2. Juga kita lihat belum ada default gateway yang tercatat dalam tabel routing, pada pembahasan RIP kita sudah mempelajari bagaimana memasukkan routing statik kedalam proses RIP, berikut adalah cara untuk memasukkan routing statik kedalam distribusi OSPF

R1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#default-information originate
R1(config-router)#^Z
R1#

Perintah diatas berarti memerintahkan proses OSPF untuk menyertakan informasi default route pada router lain. Kita lihat hasilnya dalam router R2

R2#sh ip route
Gateway of last resort is 192.168.1.1 to network 0.0.0.0
C 192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0.10
C 192.168.20.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0.20
C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
C 192.168.2.0/24 is directly connected, Serial1/0
O*E2 0.0.0.0/0 [110/1] via 192.168.1.1, 00:01:01, FastEthernet0/0


Sekarang kita lakukan konfigurasi pada R3, sebelum menjalankan proses OSPF, kita akan menambahkan beberapa interface loopback yang akan digunakan untuk mensimulasikan network fisik yang akan dijadikan anggota network pada Area 1, hasilnya seperti berikut

R3#sh ip int brief
Interface IP-Address OK? Method Status Protocol
Serial0/0 192.168.2.2 YES NVRAM up up
Ethernet1/0 192.168.3.1 YES NVRAM up up
Loopback0 172.16.0.1 YES manual up up
Loopback1 172.16.1.1 YES manual up up
Loopback2 172.16.2.1 YES manual up up
Loopback3 172.16.3.1 YES manual up up
Loopback4 172.16.4.1 YES manual up up
Loopback5 172.16.5.1 YES manual up up
Loopback6 172.16.6.1 YES manual up up
Loopback7 172.16.7.1 YES manual up up

Setelah itu kita akan menjalankan proses OSPF multi area pada router R3

R3#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R3(config)#router ospf 1
R3(config-router)#network 192.168.0.0 0.0.255.255 area 0
R3(config-router)#network 172.16.0.0 0.0.7.255 area 1
R3(config-router)#^Z
R3#

0.0.7.255 adalah wildcard bit yang kita gunakan untuk network pada area 1, kita dapatkan dengan mengurangkan 255.255.255.255 dengan subnet mask 255.255.248.0 (/21), subnet mask /21 ini dapat mewakili semua network dari network 172.16.0.0 sampai 172.16.7.0.
Kita lihat tabel routing pada R2 setelah mendapatkan advertisement dari R3 (yang merupakan Area Border Router)

R2#sh ip route
Codes: C – connected, S – static, R – RIP, M – mobile, B – BGP
D – EIGRP, EX – EIGRP external, O – OSPF, IA – OSPF inter area
N1 – OSPF NSSA external type 1, N2 – OSPF NSSA external type 2
E1 – OSPF external type 1, E2 – OSPF external type 2
i – IS-IS, su – IS-IS summary, L1 – IS-IS level-1, L2 – IS-IS level-2
ia – IS-IS inter area, * – candidate default, U – per-user static route
o – ODR, P – periodic downloaded static route
Gateway of last resort is 192.168.1.1 to network 0.0.0.0
C 192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0.10
172.16.0.0/32 is subnetted, 8 subnets
O IA 172.16.5.1 [110/65] via 192.168.2.2, 00:04:31, Serial1/0
O IA 172.16.4.1 [110/65] via 192.168.2.2, 00:04:31, Serial1/0
O IA 172.16.7.1 [110/65] via 192.168.2.2, 00:04:31, Serial1/0
O IA 172.16.6.1 [110/65] via 192.168.2.2, 00:04:31, Serial1/0
O IA 172.16.1.1 [110/65] via 192.168.2.2, 00:04:31, Serial1/0
O IA 172.16.0.1 [110/65] via 192.168.2.2, 00:04:31, Serial1/0
O IA 172.16.3.1 [110/65] via 192.168.2.2, 00:04:31, Serial1/0
O IA 172.16.2.1 [110/65] via 192.168.2.2, 00:04:31, Serial1/0
C 192.168.20.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0.20
C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
C 192.168.2.0/24 is directly connected, Serial1/0
O 192.168.3.0/24 [110/74] via 192.168.2.2, 00:04:32, Serial1/0
O*E2 0.0.0.0/0 [110/1] via 192.168.1.1, 00:04:32, FastEthernet0/0

Semua entri yang terdapat tanda huruf “O IA“ (OSPF Inter Area), menunjukkan entri yang berada pada area lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar